Oleh : Sarinah (Komunitas Literasi Islam Bungo)
Deteksijambi.com ~ Air adalah kebutuhan pokok bagi setiap makhluk, baik manusia, hewan dan tumbuhan. Air adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi bagi makhluk yang bernyawa, keberadaannya sangat dibutuhkan. Namun jika keberadaan air melimpah akan menimbulkan petaka terhadap keberadaannya.
Baru-baru ini, terjadi banjir di kabupaten Musi Banyuasin. Kabarnya banjir tersebut merendam Jalan lintas Timur Sumatera, yakni kota Palembang menuju Jambi.
Kepala Bidang Penanganan Darurat (BPDB) Sumsel, Sudirman mengatakan bencana banjir tersebut mulai pada Selasa 8 April 2025. Banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai Tungkal dan Sungai Pangkalan akibat dari intentintas hujan yang tinggi yang mengguyur beberapa kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin. Banjir yang terjadi di akses jalan nasional itu mencapai 30 cm. Sejumlah kendaraan roda dua dan roda empat yang melintas mogok di lokasi banjir.
( AntaraSumbar, Rabu 9 April 2025).
Keberadaan bajir memang kerap kali menjadi gangguan bagi masyarakat Indonesia, pasalnya akhi-akhir ini banjir kerap kali terjadi, apa lagi jika musim penghujan tiba. Banjir yang menerjang beberapa wilayah Indonesia terjadi akibat aliran air yang terhambat.
Penyebab banjir bisa saja karena pembangunan yang tidak sesuai AMDAL, sehingga air tak dapat meresap dengan baik kedalam tanah akibat terhalang oleh pembangunan. Dan kemungkinan disebabkan oleh hal lain, seperti penanaman kelapa sawit yang melebihi batas maksimal, serta membuang sampah sembarangan.
Pohon kelapa sawit memiliki akar serabut yang dapat menghalangi meresapnya air kedalam tanah. Banjir juga bisa disebabkan oleh tumpukan sampah yang menghalangi aliran air.
Fakta yang terlihat bahwasanya keadaan di wilayah Jambi saat ini banyak sekali penebangan hutan yang kemudian diganti dengan tumbuhan kelapa sawit, tanpa mempedulikan dampak dari peranan kelapa sawit yang berlebihan.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surah ar-rum 41 yang artinya :
” Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Agar mereka kembali kepada jalan yang benar”.
Banjir yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia, adalah akibat dari ulah manusia yang salah dalam mengelola lahan.
Namun begitulah dampak sistem kapitalisme yang senantiasa berbuat atas dasar nafsu dan mengesampingkan Wahyu ( Alquran). Kapitalisme berbuat atas dasar manfaat belaka, tanpa memikirkan dampak buruk atas perilakunya. Selagi itu memberikan manfaat berupa materi (uang) maka akan menghalalkan segala cara untuk menggapainya.
Hal ini adalah karena paradigma yang diambil adalah paradigma yang salah yakni paradigma kapitalisme. Solusi atas kerusakan alam ini tidak akan tuntas jika sistem yang berlaku adalah sistem kapitalisme. sistem ini adalah sistem yang rusak dan merusak segala aspek kehidupan.
Oleh karenanya jika segala permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat Ingin dislesaikan dengan tuntas hendaklah menerapkan hukum Islam. Syariat Islam adalah aturan yang Allah buat untuk mengatur manusia. Agar tidak terjadi kerusakan terhadap segala aspek kehidupan dan memberikan solusi tuntas atas segala persoalan umat.
Maka kita harus mengambil Islam dalam segala aspek kehidupan. Dengan semua syariat Islam yang diterapkan maka akan mensejahterakan seluruh alam semesta.**
Allahu a’lam bishawwab.